Aku kembali gelisah –hatiku
berduka,
mataku tak bisa terpejam,
aku tak bisa tidur.
Yang menjauhkan tidurku
dan memutihkan rambutku
berlalunya hari-hari yang
penuh bencana
–dunia berguncang karena
keluarga Muhammad
puncak gunung hampir mencair.
Siapa yang menyampaikan
surat dariku
kepada al Husain –meski jiwa
dan hatiku tidak senang.
Dia dibunuh tanpa salah –seolah
pakaiannya dicelup
air celupan berwarna ungu.
Semoga Allah memberkati al
Mukhtar dari keluarga Hasyim
menyerang anak-anaknya.
Tapi yang ajaib jika
dosaku adalah kecintaan
kepada keluarga Muhammad
–maka itu adalah dosa yang
aku tidak akan bertobat,
mereka adalah pemberi
syafa’atku di hari kiamat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar