Label

Senin, 28 Juli 2014

Muhammad Rasulullah dalam Narasi Annemarie Schimmel


Ilmuan Barat sangat tertarik meneliti dan menulis biografi Muhammad, hal ini dibuktikan dengan banyaknya sarjana Eropa dalam tahun-tahun belakangan ini menulis biografi Nabi Muhammad, tentu saja, jauh lebih obyektif ketimbang karya-karya dari generasi-generasi sebelumnya dan berusaha bersikap adil pada kepribadiannya.

Di antara karya-karya ilmuan Barat adalah "Muhammad: Prophet and Statesment" yang ditulis oleh W. Montgomery Watt, barangkali adalah kajian paling terkenal di antara studi-studi lain. Juga ada karya paling kontroversial, yakni buah tangan Gunther Luling berjudul "Die Wiederentdeckung Des Propheten Muhammad", yang beranggapan bahwa Muhammad Nabi Mirip Malaikat. (halaman 17).

Dari sekian banyak karya-karya biografi Nabi Muhammad, tak satu pun dari para penulis orientalis mencurahkan perhatiannya untuk menelaah bidang yang mengulas kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW secara mendalam. Sehingga, orientalis Jerman, Annemarie Schimmel, cendekiawan masyhur yang ahli dalam bidang studi Islam dan tasawuf, menulis buku "Cahaya Purnama Kekasih Tuhan" sebagai bentuk kecintaannya terhadap sosok Muhammad dan kecintaan umat Islam terhadap nabinya.

Sekilas tentang penulis, Schimmel mengarang banyak buku tentang keislaman dan selalu jadi ‘box office’. Buku-bukunya sangat mendalam dan detail. Bahkan mungkin ia juga hapal Al-Quran. Suatu ketika saat masuk ke ruang kuliah untuk memberi kuliah di musim dingin, ia berkata, "Adapun (kaum) ‘Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang," mengutip ayat tentang badai dingin yang mengazab kaum ‘Ad.

Buku setebal 474 halaman ini memaparkan dengan gamblang perspektif penulis yang meraih gelar doktor di usia 19 tahun dan profesor di usia 23 tahun ini terhadap sosok Muhammad. Schimmel yang meninggal tahun 2003 ini menginterpretasikan Muhammad adalah paragon kelembutan, kemurahan, kesopanan, kesantunan, dan keakraban. (halaman 333). Sehingga sikap dan perilakunya patut dijadikan teladan umat sedunia. Akhlak dan prestasi-prestasi pribadinya menjadi sentral bagi teologi modernis Muslim. Kualitas-kualitas keteladanannya memukau banyak orang, belum pernah dijumpai sosok yang berperilaku sempurna seperti Muahammad. Kadang-kadang keteladanannya dilukiskan warna-warni dalam gaya anekdot.

Dengan merujuk kepada sumber-sumber asli dari berbagai bahasa dunia Islam, buku ini mengeksplorasi perwujudan rasa cinta dan penghormatan umat muslim yang demikian mendalam terhadap nabinya. Kedudukan sentral Nabi Muhammad SAW, dalam kehidupan umat muslim diuraikan dengan membahas aspek-aspek kehidupannya, teladan indahnya, posisi uniknya, kelahirannya, mukjizatnya, Isra’ Mi’rajnya, nama-nama julukannya, kisah-kisah serta legendanya yang kesemuanya diolah secara kreatif dan indah oleh para ulama, sufi, maupun pujangga menjadi ribuan karya prosa dan puisi yang memikat hati.

Dari segi fisik, Muhammad dijelaskan sebagai arketipe atau pola dasar dari seluruh keindahan lahiriah manusia. Karena sifat-sifat spiritualnya yang paling mulia mengejawantah dalam dirinya secara fisik. Seperti dikatakan oleh penyair Urdu masa kini, "Muhammad adalah keindahan dari ujung kaki hingga ujung kepala, cinta yang menjelma raga." (Halaman 57).

Salah satu pasase Syah Waliullah tampak benar-benar misterius, dia melihat Nabi Muhammad berkembang dalam tiga lingkaran yang menjadi makin besar, sebagai bulan sabit, bulan purnama, sampai benar-benar menjadi sempurna, yaitu tercapainya kedudukan sebagai penutup para Nabi. Dalam pasase lainya, baginya Nabi Muhammad adalah seorang yang unik karena keselarasan batinnya yang sempurna dan karena dukungan alam kesucian. Namun bahkan yang lebih penting adalah peran aktifnya dalam menciptakan suatu masyarakat yang berhasil.

Menurut pandangan Muhammad Iqbal, sosok Muhammad tidak saja telah memberi contoh bagaimana sebuah masyarakat mukmin adisuku yang sedemikian itu dapat dan harus dibangun. Pada saat yang sama, dia adalah simbol kesatuan tak tergoyahkan dari masyarakat. Nabi adalah jantung dalam segenggam debu, yang dari debu itu manusia tercipta, yaitu dia adalah kekuatan pemberi kehidupan yang mengubah umat Islam menjadi suatu organisme hidup.

Faktor penting yang dapat menyumbang bagi pembentukan dalam meneladani sosok Muhammad adalah cinta yang menyala-nyala kepadanya, yang akan memampukan baik individu maupun masyarakat untuk hidup dalam keselarasan, menurut tuntunan-tuntunan cinta kepada Allah. (halaman 362).

Buku ini sangat apik dijadikan bahan bacaan. Di dalamnya menyuguhkan kecintaan umat muslim terhadap nabinya mulai dari kepribadian hingga aktivitas dalam bermasyarakat. Tidak hanya umat Muslim, umat lain pun mengakui bahwa Muhammad adalah sosok yang patut diagungkan dan diteladani.

Didukung dengan menyuguhkan teks-teks puitis dan ungkapan-ungkapan artistik, serta menelaah praktik-praktik dan tradisi religius umat muslim, menambah gaya dan warna dalam ketertarikan membacanya. Penulis juga memaparkan sisi-sisi yang lebih halus dari kebudayaan religius Islam, sehingga memberikan pemahaman yang baik bagi orang-orang yang ingin memahami Islam sebagaimana yang dihayati dan diamalkan oleh pemeluknya. 


Kamis, 24 Juli 2014

Penggalan Puisi-nya Abu Thalib Tentang Muhammad Saw


Putra Aminah adalah Nabi Muhammad
Di sisiku, kedudukannya mengungguli anak-anakku*
Tatkala memegang kendali, aku menyayanginya
Dan unta telah siap berangkat dengan membawa perbekalan
Dari kedua mataku, air mata mengalir deras
Bak mutiara, karena telah dtinggalkan orang-orang
Di situ kupelihara kekerabatan yang terjalin
Kujaga wasiat para leluhur tentangnya
Kuperintahkan dia berjalan di antara
paman-paman yang berwajah putih,
pemberani dan gagah.

Mereka berjalan untuk menjauhi tempat yang sudah dikenal
Maka telah menjauhi tempat yang biasa didatangi
Hingga ketika kaum itu melihat dengan mata kepala
mereka dapati sekumpulan pengintai
Seorang rahib mengabari mereka berita yang benar darinya
dan mengusir pendengki itu
Sekelompok Yahudi telah melihat apa yang dia lihat,
naungan awan dengan hati yang penuh dengki
Mereka bergerak untuk membunuh Muhammad
Hingga ia cegah mereka darinya dan berjuang
dengan sebaik-baiknya perjuangan
Zubair dan Buhaira menyembunyikannya hingga ia tersembunyi
Di tengah kaum itu hingga pergi dan menjauh
Pendeta itu melarang Daris hingga ia berhenti bicara
Perintahnya sesuai dengan kebenaran.

Tidakkah kau lihat aku dengan kesedihan yang kurasakan
Karena hilangnya kehangatan kasih sayang kedua orang tua
Pada Ahmad ketika kusiapkan kendaraanku,
untuk berangkat dan kuucapkan selamat tinggal padanya
Ia menangis karena sedih, sementara unta
telah memisahkan kami dan digenggam tali kendali
Kuingat ayahnya, lalu air mataku menetes,
kedua mataku sembab dengan air mata yang bercucuran.

Mereka datang dan ingin membunuh Muhammad
Lalu ia menjauhkan mereka dengan penolakan yang baik
Dengan pemahamannya pada taurat hingga mereka yakin
Dan ia berkata kepada mereka
“Kalian datang ke tujuan yang salah.
Apakah kalian ingin membunuh Muhammad?”
Kalian pasti beroleh kemalangan karena dosa yang besar.
Orang kami dipilih untuk menjadi pelindung siasat
setiap orang jelata cukup melindunginya dari kalian”
Karena itu, diantara tanda  tanda dan bukti buktinya
Siang dan malam tidak seperti malam yang gelap. 


Kamis, 17 Juli 2014

Sajak-sajak Romantis dari Perancis





Arthur Rimbaud

PESTA LAPAR

Laparku Anne, Anne
Lari di atas keledaimu:

Jika aku lapar, hanyalah
Lapar bumi dan lapar batu
Ding! ding! ding! ding! Santapan kita angin
Batu dan arang, besi.

Hai lapar, balik kau! Lapar, makanlah
rumput padang suara!
Hiruplah racun pesta gila
Dari daun semak!

Makanlah batu leburan tangan si miskin
Pintu gerbang gereja tua
Puntung hari kiamat
Roti lembah kelabu!

Laparku sobekan angin malam
Udara bergema:
Itulah perutku, guruh itu
O Malang

Tanam-tanaman di bumi lahir kembali:
Mencari buah magang
Kupetik dari lubang jejak
Sayur dan bunga viola.

Laparku Anne, Anne,
Lari di atas keledaimu


SI MISKIN MELAMUN

Mungkin kelak bagiku satu Malam menanti
Dengan tenang aku bisa minum-minum

Di satu Kota tua
Lantas aku kan mati lebih puas
Sebab aku sabar.

Andai sakitku hilang
Andai di kantung ada uang
Arah mana kan kujelang
Negeri anggur atau Utara?
Ah! Melamun, bikin malu!

Sebab kehilangan melulu!
Dan jika aku kembali
Jadi kelana yang dulu
Tidak bakal lagi terbuka
Pondok hijau itu bagiku


Paul Verlaine

KANTUK HITAM

Kantuk hitam dan berat
Menimpa hidupku:
Tidur, segala harap
Tidur, segala hasrat!

Tak lagi kusibak apa pun
Aku kehilangan ingatan
Yang baik dan yang buruk
O kisah yang menyedihkan!

Aku bagai ayunan
Yang dibimbing tangan
Dalam gua kelam:
Diam, diam....


Guillaume Apollinaire

JEMBATAN MIRABEAU

Di bawah jembatan Mirabeau mengalir Seine
Dan kasih kita
Mestikah kembali terkenang
Kegembiraan selalu datang sehabis derita
Meski malam datang, jam berdentang
Hari-hari pergi, aku tinggal diam

Tangan dalam tangan, tinggalllah kita berhadapan
Sedangkan di bawah
Jembatan lengan kita, mengalir
Alun pandangan abadi begitu lesu

Meski malam datang, jam berdentang
Hari-hari pergu, aku tinggal diam

Cinta pergi bagai air ngalir ini
Cinta pergi
Betapa hidup lamban
Dan alangkah kejamnya Harapan

Meski malam datang, jam berdentang
Hari-hari pergi, aku tinggal diam

Hari-hari lewat pekan-pekanpun berlalu
Baik masa lampau
Maupun kasih tak lagi kembali
Di bawah jembatan Mirabeau mengalir Seine

Meski malam datang, jam berdentang
Hari-hari pergi, aku tinggal diam.

Penerjemah Wing Kardjo

Selasa, 15 Juli 2014

Lelaki Tua Dan Pemuda




Oleh Heathcote Williams (Aktor Ingris).

Seorang laki-laki tua memegang sebuah plakat yang bertuliskan,
“Kalian mengambil airku, membakar pohon-pohon zaitunku,
Menghancurkan rumahku, mengambil pekerjaanku, mencuri tanahku,
Memenjarakan ayahku, membunuh ibuku,
Membombardir negaraku, Membuat kami semua kelaparan,
Menghina kami semua, tapi aku yang disalahkan:
Aku menembakkan roket balasan.
Berikut ini adalah beberapa kidung munafik
Dari Kitab Zionis Mazmur
Yang digunakan untuk membenarkan
Meletakkan limbah ke seluruh negara
Dan seluruh penghuninya:

“Kita harus melemparkan Gaza kembali ke Abad Pertengahan
Menghancurkan semua infrastruktur termasuk jalan dan air “
kata Eli Yishai, mantan Wakil Perdana Menteri.
“Jangan sampai ada listrik di Gaza,
Jangan ada bensin atau kendaraan yang bergerak, jangan sampai ada. …
Kita perlu meratakan seluruh wilayah itu
… Meratakan seluruh Gaza,
kata wartawan “Israel” Gilad Sharon di Jerusalem Post.

“Tidak ada orang yang tak berdosa di Gaza. Habisi mereka semua…
Bunuhlah warga Gaza tanpa pikir-pikir atau belas kasihan.“
kata Michael Ben-Ari, anggota Knesset.
“Gaza harus dibom, mau tak mau penduduknya harus lari ke Mesir “
Kidunf Israel Katz, seorang Menteri Perhubungan.
“Gaza harus dibersihkan dengan bom“,
kata Avi Dichter, seorang Menteri Pertahanan “Israel”.
“Tentara “Israel” harus belajar dari Suriah
Cara menyembelih musuh“,
kata Rabi “Israel” Yaakov Yosef.

Di sini ada Ze’ev Jabotinsky, pengagum Mussolini
Dan godfather militerisme Zionis,
Yang membenarkan pengusiran rakyat Palestina
Dari rumah mereka pada tahun 1940:
“Dunia telah menjadi terbiasa dengan ide
Migrasi massa dan sudah menjadi menyukai mereka.”

Jabotinsky menambahkan, “Hitler telah menjajdikan ide ini baik di mata di dunia.”
Sungguh ironis bahwa Jabotinsky menggunakan Hitler
Sebagai preseden untuk mengusir warga Palestina
Sejak pengusiran paksa berada di antara dakwaan terhadap Adolf Eichmann -
Salah satu arsitek dari Holocaust Nazi
Ditangkap di Argentina, diadili dan digantung di “Israel.”
Tidak terpengaruh, mantan kepala rabbi,
Mordechai Elyahu, mendesak “Israel”,
tentaranya dan pemerintahnya
Untuk menerapkan pilihan Nazi
Terhadap warga Palestina.
Untuk melaksanakan
serangkaian pemboman di pusat penduduk Palestina di Gaza
Dia mendesak “pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil“.

Atas dasar agama.
Empat puluh dua jalan di “Israel”
Telah dinamai, setelah burung cuckoo bersenjata -
Burung cuckoo kejam “Israel”
Menggusur burung asli
Dari sarang Palestina,
Dan kemudian membunuh mereka.

Membara setiap kali rakyat Palestina melawan
Dengan kehilangan harapan yang meningkat
Dan terlepas dari banyaknya rintangan
Untuk mendapatkan kembali tanah leluhur mereka,
“Israel” menyanyikan “Kematian bagi orang Arab“
“orang Yahudi adalah saudara, orang Arab adalah bajingan,”
Anggota parlemen “Israel”, Ayelet Shaked, menyerukan
Genosida warga Palestina di Facebook
Dan mendukung “pembantaian ibu Palestina yang telah melahirkan ‘ular kecil, “
Dua gadis “Israel” memegang spanduk
“Membenci Arab bukanlah rasisme, itu martabat!”

Rabi Noam Perel, kepala Bnei Akiva
Organisasi pemuda Zionis terbesar dunia,
Mendesak di halaman Facebooknya bahwa IDF,
Angkatan Pertahanan “Israel” harus diubah
menjadi tentara penuntut balas,
“Yang tidak akan berhenti hanya di 300 nyawa orang Palestina“
Dan, kemudian dihasut oleh atavisme fasis,
Yahudi “Israel” mengamuk
Mencari untuk mengalahkan setiap orang Arab yang mereka hadapi.

Pada 2 Juli 2014,
Seorang pemuda di Gaza,
Muhammad Abu-Khdeir,
Seorang anak berusia 16 tahun
Ditarik ke dalam mobil
Dan diculik di Yerusalem Timur
Dalam perjalanan pulang dari masjid.

Dia diikat dan dipukuli;
Dituangkan bensin ke dalam mulutnya
Dan dia dibakar hidup-hidup.
Tubuhnya ditemukan di hutan Yerusalem;
Babak belur di kepala
Dan dengan sisa arang di paru-parunya
Menunjukkan ia masih bernapas
Saat dibakar.

Sembilan puluh persen tubuhnya hangus.
Korban lainnya berjatuhan dari slow motion genosida “Israel” -
Sebuah holocaust yang kali ini
Dibiayai dan didukung secara tidak kritis
oleh ‘orang baik’,
Yang secara internasional “hebat dan baik”,
Dalam paduan suara bernyanyi
Untuk membela hak “Israel” untuk mempertahankan diri -
Membela yang tidak pantas dibela.