Label

Kamis, 24 Juli 2014

Penggalan Puisi-nya Abu Thalib Tentang Muhammad Saw


Putra Aminah adalah Nabi Muhammad
Di sisiku, kedudukannya mengungguli anak-anakku*
Tatkala memegang kendali, aku menyayanginya
Dan unta telah siap berangkat dengan membawa perbekalan
Dari kedua mataku, air mata mengalir deras
Bak mutiara, karena telah dtinggalkan orang-orang
Di situ kupelihara kekerabatan yang terjalin
Kujaga wasiat para leluhur tentangnya
Kuperintahkan dia berjalan di antara
paman-paman yang berwajah putih,
pemberani dan gagah.

Mereka berjalan untuk menjauhi tempat yang sudah dikenal
Maka telah menjauhi tempat yang biasa didatangi
Hingga ketika kaum itu melihat dengan mata kepala
mereka dapati sekumpulan pengintai
Seorang rahib mengabari mereka berita yang benar darinya
dan mengusir pendengki itu
Sekelompok Yahudi telah melihat apa yang dia lihat,
naungan awan dengan hati yang penuh dengki
Mereka bergerak untuk membunuh Muhammad
Hingga ia cegah mereka darinya dan berjuang
dengan sebaik-baiknya perjuangan
Zubair dan Buhaira menyembunyikannya hingga ia tersembunyi
Di tengah kaum itu hingga pergi dan menjauh
Pendeta itu melarang Daris hingga ia berhenti bicara
Perintahnya sesuai dengan kebenaran.

Tidakkah kau lihat aku dengan kesedihan yang kurasakan
Karena hilangnya kehangatan kasih sayang kedua orang tua
Pada Ahmad ketika kusiapkan kendaraanku,
untuk berangkat dan kuucapkan selamat tinggal padanya
Ia menangis karena sedih, sementara unta
telah memisahkan kami dan digenggam tali kendali
Kuingat ayahnya, lalu air mataku menetes,
kedua mataku sembab dengan air mata yang bercucuran.

Mereka datang dan ingin membunuh Muhammad
Lalu ia menjauhkan mereka dengan penolakan yang baik
Dengan pemahamannya pada taurat hingga mereka yakin
Dan ia berkata kepada mereka
“Kalian datang ke tujuan yang salah.
Apakah kalian ingin membunuh Muhammad?”
Kalian pasti beroleh kemalangan karena dosa yang besar.
Orang kami dipilih untuk menjadi pelindung siasat
setiap orang jelata cukup melindunginya dari kalian”
Karena itu, diantara tanda  tanda dan bukti buktinya
Siang dan malam tidak seperti malam yang gelap. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar