Kalau Kau Tua
Kalau kau tua, lusuh, dan pengantuk
terkantuk-kantuk di samping perapian, ambil buku ini
baca pelan-pelan dan khayalkan sebuah tatapan lembut
yang dahulu milik matamu, yang berlekuk begitu dalam.
terkantuk-kantuk di samping perapian, ambil buku ini
baca pelan-pelan dan khayalkan sebuah tatapan lembut
yang dahulu milik matamu, yang berlekuk begitu dalam.
Berapa banyak yang pernah mengagumi saat-saat
riangmu
dan mencintai kecantikkanmu dengan cinta murni atau palsu
namun bagi putih jiwamu hanya seorang yang mencintai
hingga ujung duka derita di wajahmu yang tak muda lagi.
dan mencintai kecantikkanmu dengan cinta murni atau palsu
namun bagi putih jiwamu hanya seorang yang mencintai
hingga ujung duka derita di wajahmu yang tak muda lagi.
Sambil membungkuk di samping api membara
gumamkan sedikit sedih, bagaimana cinta pun terbang
dan melayang di atas gunung tinggi jauh di sana
dan menyembunyikan mukanya di antara rerimbun bintang.
gumamkan sedikit sedih, bagaimana cinta pun terbang
dan melayang di atas gunung tinggi jauh di sana
dan menyembunyikan mukanya di antara rerimbun bintang.
Angsa-Angsa Liar Coole
Pepohonan musim gugur yang indah
jalan-jalan setapak hutan pun kering sudah
dipayungi langit senja oktober
air memantulkan langit yang diam
di antara bebatuan di tepian.
jalan-jalan setapak hutan pun kering sudah
dipayungi langit senja oktober
air memantulkan langit yang diam
di antara bebatuan di tepian.
Untukku inilah musim gugur ke sembilan belas
sejak perhitunganku yang paling lekas
kusaksikan, sebelum aku selesai menghitung
mendadak saja mereka tercerabut terbang
berpencaran dalam patah-patah lingkaran
dengan sayap-sayap yang ribut.
sejak perhitunganku yang paling lekas
kusaksikan, sebelum aku selesai menghitung
mendadak saja mereka tercerabut terbang
berpencaran dalam patah-patah lingkaran
dengan sayap-sayap yang ribut.
Aku amati makhluk-makhluk yang pintar itu
dan sekarang hatiku tersentuh
irama kesiur sayap-sayap di atas kepalaku
melayang ringan berkelepak.
dan sekarang hatiku tersentuh
irama kesiur sayap-sayap di atas kepalaku
melayang ringan berkelepak.
Belum lelah juga, sepasang demi sepasang
berenang nyaman di arus dingin
atau terbang tinggi ke udara
hati mereka makin matang
gairah atau menang, ke mana mereka pergi
masih menunggu mereka.
berenang nyaman di arus dingin
atau terbang tinggi ke udara
hati mereka makin matang
gairah atau menang, ke mana mereka pergi
masih menunggu mereka.
Tapi sekarang mereka di arus yang diam
betapa eloknya
di antara rumput airyang mana mereka bersarang
pemandangan yang menyenangkan, ketika terjaga
mereka sudah menghilang.
betapa eloknya
di antara rumput airyang mana mereka bersarang
pemandangan yang menyenangkan, ketika terjaga
mereka sudah menghilang.
Aedh Mengharap Kain Surga
Andai aku penya kain sulaman surga
berhias cahaya perak dan keemasan
kain malam cahaya dan separuh cahaya
yang biru yang suram dan yang kelam
akan kugelar kain itu di bawah kakimu
tetapi karena miskin aku hanya punya mimpi
berhias cahaya perak dan keemasan
kain malam cahaya dan separuh cahaya
yang biru yang suram dan yang kelam
akan kugelar kain itu di bawah kakimu
tetapi karena miskin aku hanya punya mimpi
dan telah kugelar mimpiku di bawah kakimu
melangkahlah hati-hati
melangkahlah hati-hati
sebab kau melewati mimpiku.
William
Butler Yeats dilahirkan di Sandymout, Irlandia pada
tahun 1865. Masa kanak-kanaknya dihabiskan di sebuah desa kecil di Sligo yang
masih alami, lalu belajar seni di Dublin. Ia memutuskan untuk memusatkan
perhatian pada puisi ketika mengalami masa-masa sulit dalam kehidupannya
semenjak pindah ke London pada tahun 1888. Kumpulan puisi pertamanya adalah The
Wandering of Oisin (1889), disusul kumpulan-kumpulan puisi lain, diantaranya
The End among The Reds (1899), The Wild Swans at Coole (1917), dan The Tower
(1928). Semasa hidupnya Yeats banyak melakukan perjalanan ke luar negeri,
seperti Perancis dan Italia, namun ia senantiasa kembali ke tanah airnya untuk
mendapatkan ilham bagi karya-karyanya. Yeats menerima hadiah nobel
Kesusasteraan tahun 1923 dan meninggal di Nice, Perancis tahun 1939.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar