Label

Minggu, 21 Desember 2014

Puisi-Puisi TS Eliot




Terjemahan THE WASTE LAND

I. Penanaman Mayat

APRIL adalah bulan terkejam, tanamkan
Lilak di lahan gersang, baurkan
Hasrat dengan ingatan, campurkan
Benih mandul dan hujan

MUSIM salju hangatkan kita, selimuti
Bumi yang mati rasa, suapi
Hidup secuil umbi kering.

MUSIM panas kejutkan kita, di Starnbergersee,
Dengan hujan lebat; di colonnade kita berhenti,
Demi sinar matahari, ke Hofgarten kita pergi,
Dan minum kopi, dan bicara sejam lamanya.
Bing gar keine Russin, stamm’ aus Litauen, echt deutsch.

DAN sewaktu kita kecil dulu, Sang Haryapatih,
Sepupuku, mengajak main kereta salju
Aku gemetaran. Ia bilang, Marie,
Marie, pegang kencang-kencang. Meluncurlah turun.
Ke tengah pegunungan. Kau akan merasa bebas.
Kini aku lebih suka membaca, larut malam biasanya,
Dan ke Selatan saat musim dingin.

AKAR apa yang mampu menjalar,
Batang apa yang sudi berkembang,
Di tanah kerontang ini? Hai anak manusia,
Tak pantas kau jawabnya. Yang kau tahu cuma
Ribuan potongan gambar: mentari mengaum,
Pohon-pohon yang gundul, bunyi jangkrik mencekik,
Batu tandus. Suara air—
Hening. Yang kau tahu cuma
Ada bayangan di balik batu merah ini
(Yang bukan bayangan batu itu sendiri)
Dan bayangan itu tidak sedikitpun sama
Dengan bayang-bayang pagi, setia di balik punggungmu
Atau bayang-bayang petang, siap menjengukmu
Bayangan itu takdirmu dalam desis-desis debu.
            Frisch weht der Wind
            Der Heimat zu,
            Mein Irisch Kind,
            Wo weilest du?
.
“KAU menghadiahkanku Hyacinth tahun lalu;
‘Gadis Hyacinth’, orang memanggilku….’”
—Hingga satu hari kita pulang, terburu-buru, dari kebun Hyacinth itu,
Gembung lenganmu, kuyup rambutmu, aku tak mampu
Membuka mulut, mataku berguling, juling, dan aku
Berhenti hidup. Walau maut belum menjemput,
Aku tak tahu apa-apa. Meraba jantung cahaya—
Hening
         Oed’ und leer das Meer.

MAMA Sosostris, cenayang selebritis,
Bisa sakit demam juga, layaknya manusia lain
Namun konon wanita tersakti di seluruh Eropa.
Dengan kartu-kartu liciknya. Nah, ini, gumamnya,
Kartu Anda, Pelaut Phoenicia yang tewas tenggelam
(Mutiara-mutiara adalah kedua matanya. Lihat!)
Kalau yang ini Belladonna, the Lady of the Rocks,
Punya banyak makna. Tergantung sikon-nya. Ini
Lelaki Bertongkat Tiga, kalau yang ini Sang Roda
Ini Saudagar Bermata Satu, yang ini isinya laki-laki
Yang memikul beban. Dan beban apa itu? Wah,
Tidak tahu. Tak boleh saya baca. Hm? Saya tak lihat
Laki-Laki Yang Digantung. Hati-hati dengan air.

SAYA melihat kerumunan orang, berjalan dalam lingkaran.
Itu saja, thank you. Kalau Anda ketemu Nyonya Equitone,
Tolong bilang: horoskopnya musti saya bawa sendiri
Di zaman begini, orang musti hati-hati.

       KOTA maya,
Kabut keruh memeluk sukma, musim dingin pagi buta:
Mayat-mayat di London Bridge, betapa banyaknya
Tidak pernah aku sangka, betapa banyaknya
Mayat-mayat naik ke bukit, turun di King William Street,
Mayat-mayat menghela napas, menunduk lemas,
Beringsut ke Saint Mary Woolnoth, mendengar
Lonceng kematian, saat habis pukul Sembilan

DAN disana kebetulan ada mayat kenalan
Kuhentikan pakai teriakan: “He, Stetson!
Mylae? Pertempuran Mylae? Kita satu kapal!
Dan mayat yang kautanam tahun lalu di kebunmu,
Apa mulai berkembang? Apa malah berbunga?
Mungkinkah bhuwana
Kacaukan tidurnya?
Aduhai boleh jagalah ia
dari anjing kawan manusia!
Kamu, ya, kamu, hypocrite lecteur!—mon semblable—mon frère!”

[1] “Bing gar keine Russin…” (Jerman): “Saya bukan orang Rusia, asal saya Lithuania, saya orang Jerman dalam arti sebenarnya.”
[2] “Frisch weht der Wind…” (Jerman): Angin yang semilir / menuju negeriku / Gadis Irlandia-ku / Dimana engkau kini? (Richard Wagner, opera 'Tristan und Isolde'.)
[3] “Oed’ und leer das Meer.” (Jerman): “Tercampakkan dan kosonglah sang samudera.” (Richard Wagner, opera 'Tristan und Isolde'.)
[4] “Hypocrite lecteur...Mon semblable—mon frère!” (Prancis): “Pembaca munafik….kembaranku, saudaraku!” (Baudelaire, 'Au Lecteur', Fleurs du Mal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar