Label

Selasa, 05 Agustus 2014

Elegi untuk Imam Ali al Hadi Karya Abu Hâsyim Al Ja'farî




Setelah meningggalnya al Muntashir, Mu'tamid Al Abbâsî tidak tahan lagi melihat Imam Al Hâdî al Naqi as. Hal itu lantaran Imam Al-Hâdî memiliki kedudukan yang agung nan tinggi di tengah-tengah masyarakat Islam. Mu'tamid marah besar ketika keutamaan-keutamaannya tersebar luas, dan seluruh majelis dan pertemuan-pertemuan sosial kemasyarakatan selalu membicarakan kehebatan ilmiahnya dan penguasaannya yang luar biasa terhadap masalah-masalah agama. Mu'tamid pun meracuni Imam Al-Hâdî as dengan racun pembunuh. Ketika Imam Al-Hâdî as meminum racun tersebut, sekujur tubuhnya teracuni dan ia tidak bisa beranjak dari tempat tidur. Para tokoh dan pemuka Syi'ah senantiasa menjenguknya silih berganti. Di antara para penjenguk tersebut adalah Abu Hâsyim Al Ja'farî. Ketika ia melihatnya berperang melawan rasa sakit racun tersebut, tangisannya pun tak tertahan lagi.   

Ia melantunkan beberapa bait syair berikut ini:

“Dunia menggoncang hatiku yang sedih dan pedih
dan rentetan musibah mengganyang
sekujur tubuhku. Ketika kudengar
berita Sang Imam pucat pasi terbentang sakit,
aku menjerit: "Kujadikan tebusannya jiwaku."

Agama pun sakit lantaran kau sakit,
dan bintang gumintang pun turut sakit
bersimpuh di hadapanmu.

Heran, apabila engkau mati lantaran sakit
dan penyakit, padahal engkaulah imam
dan musuh penyakit.
Engkaulah obat termujarab untuk agama
dan dunia, serta penghidup orang mati
dan yang masih hidup”. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar