“Puisi
ini merupakan gambaran tentang kematian al Mutawakkil, salah-seorang penguasa
dinasti Abbasiyah”
Beginilah
kematian orang-orang besar,
di
dalam pelukan seruling, kecapi,
dan
tetesan-tetesan khamar.
Di
dalam gelimangan dua gelas
yang
selalu mengenyangkannya, gelas kelezatan
dan
gelas kematian. Ia selalu terjaga
dalam
kebahagiaan hingga datang kematian
yang
telah ditentukan Allah ketika ia lelap
tidur.
Kematian memiliki tingkat-tingkat
yang
berbeda-beda, dan di ujung pedanglah
kematian
orang-orang besar.
Ia
sendiri tidak tahu malaikat pembawa maut
mengirimkan
berbagai macam penyakit
dan
mala petaka. Ia merasa ketakutan
dan
di malam yang gelap gulita,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar