Kasidah Untuk Imam Ali Zainal Abidin as Sajjad
(bin
Imam Husain Bin Imam Ali bin Abi Thalib As)
Dialah
yang dikenal jejak langkahnya,
oleh
butiran pasir yang dilaluinya.
Rumah
Allah Ka’bah pun mengenalnya,
dan
dataran tanah suci sekelilingnya.
Dialah
putra insan termulia,
dari hamba Allah seluruhnya.
dari hamba Allah seluruhnya.
Dialah
manusia hidup berhias takwa,
kesuciannya
ditentukan oleh fitrahnya.
Di
saat ia menunju Ka’bah,
bertawaf
mencium Hajar jejak kakeknya.
Ruknul
Hatim enggan melepaskan tangannya,
karena
mengenal betapa ia tinggi nilainya.
Itulah
Ali cucu Rasulullah,
cucu
pemimpin segenap umat manusia.
Dengan
agamanya manusia berbahagia,
dengan
bimbingannya mencapai keridhaanNya.
Jika
Anda belum mengenal dia,
dia
itulah putra Fatimah
Putri
Nabi utusan Allah,
penutup para Rasul dan anbiya.
penutup para Rasul dan anbiya.
Pertanyaan
Anda “Siapa dia?”
tidak
merugikan keharuman namanya.
Arab dan Ajam mengenal dia,
Arab dan Ajam mengenal dia,
walau
Anda hendak mengingkarinya.
Tidak
pernah ia berucap “tidak”,
kecuali
dalam ucapan syahadatnya.
Kalau
bukan karena syahadatnya,
“Tidak”nya
berubah menjadi “ya”.
Berasal
dari keluarga mulia
mencintainya
fardhu dalam agama.
Membencinya
kufur dalam agama
dekat
padanya selamat dari marabahaya.
Yang
mengenal Allah pasti mengenal dia,
yang
mengenal dia mengenal keutamaannya
yang
bersumber pada lingkungan keluarganya
tempat
manusia bermandikan cahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar