Label

Sabtu, 01 Februari 2014

Puisi Ayn al Qudat al Hamadani




Duh, perawan Ma’ad itu berasal
dari nenek moyang terbaik
garis ibu maupun bapak.
Dikawal para prajurit
seperkasa singa
yang menerjang musuh
di atas kuda-kuda anggun
berambut cepak
bersenjatakan pedang
berlapis baja menyilaukan
dan tombak-tombak panjang.

Si perawan datang
saat kawan-kawanku terlelap
diiringi dayang-dayang wanitanya
dari Sa’ad.
Mereka arungi puncak-puncak bukit
dan lembah-lembah
demi mengunjungi
seorang lelaki dermawan
dan perkasa.

Mereka titi malam dari ceria
kelemah-lembutan
dan aku sungguh bahagia
Hindun ada di sisiku.
Kucium dia
yang berbuasana aroma semerbak
dan bibirku merangkai
bunga mawar pipinya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar