Label

Rabu, 28 Oktober 2015

Cinta Adalah Agamaku



Puisi Yunus Emre (penyair Anatolia dan penganut Tarekat Syi’ah)

Cinta adalah mazhab dan agamaku.
Saat mataku melihat wajah Sang Sahabat,
semua derita menjadi riang.

Ini, Rajaku,
kupersembahkan diriku pada-Mu.
Sejak mula hingga akhirnya
segala harta kekayaanku hanya diri-Mu.

Awal akal dan jiwa ini,
ketika jarak bermula
adalah bersama-Mu.
Engkaulah ujungnya, dan segala diantaranya
Aku hanya bisa maju ke arah-Mu.

Jalanku adalah dari-Mu, menuju-Mu.
Lidahku bicara tentang-Mu, dalam diri-Mu.
Walau begitu, tanganku tak bisa menyentuh-Mu.
Pemahaman ini mempesonakan daku.

Tak bisa lagi kusebut diriku “aku”.
Tak bisa lagi kusebut siapapun “engkau”.
Tak bisa kubilang ini hamba dan itu raja.
Itu takkan masuk akal.

Sejak kudapatkan cinta dari Sang Sahabat
alam ini dan alam berikutnya menyatu.
Kalau kau bertanya tentang awal yang tak berpangkal
dan akhir yang tak berujung,
itu hanya siang dan malam bagiku.

Tak bisa lagi aku berduka
atau hatiku bermuram durja,
karena suara kebenaran telah didengar,
dan aku kini dalam pesta pernikahanku.

Jangan biarkan aku mengembara dari cinta-Mu,
jangan biarkan aku meninggalkan pintu-Mu,
dan jika aku kehilangan diriku,
biarlah kutemukan dia sedang bersama-Mu.

Sang Sahabat menyuruhku kemari.
Pergi dan lihatlah dunia, katanya.
Aku telah datang dan menyaksikan
alangkah indahnya ia ditata.
Tapi mereka yang mencintai-Mu tak berhenti disini.

Dia katakan pada para hamba-Nya,
Esok kan Kuberi kalian surga.
Esok yang itu adalah hari-ini ku.

Siapa lagi yang mengerti kebenaran dan penderitaan ini?
Dan andai pun terpahami,
itu takkan terkatakan.
Maka kuhadapkan wajahku pada-Mu.

Engkaulah kehidupan dan alam semesta,
harta yang dirahasiakan.
Segala raih dan lepas adalah dari-Mu.
Tindakanku tak lagi jadi milikku.

Yunus menghadapkan wajahnya pada-Mu
melupakan dirinya.
Dia sebut setiap kata bagi-Mu.
Engkaulah yang menjadikannya bicara.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar