Label

Selasa, 13 Oktober 2015

Pahlawan Zaman Kita



Oleh Astri Aziz Ayuningtyas

Novel ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang perwira muda bernama Grigorii Aleksandrovich Pechorin yang diceritakan oleh sahabatnya bernama Maksim Maksimich dan juga oleh catatan yang ditulis oleh Grigorii Aleksandrovich Pechorin sendiri.

Maksim Maksimich bertemu dengan Pechorin pada saat mereka bertugas di benteng yang sama. Sejak saat itu mereka bersahabat. Pada suatu hari mereka berdua diundang oleh seorang raja untuk menghadiri pesta perkawinan putri pertamanya. Di pesta itu Pechorin jatuh cinta pada seorang gadis bernama Bela yang juga merupakan putri dari raja tersebut. Pechorin bertekad untuk mendapatkan Bela. Kebetulan Pechorin juga bersahabat dekat dengan adik laki-lakinya Bela bernama Azamat.

Pada waktu itu Azamat sangat menginginkan kuda milik seorang perampok keji bernama Kazbich. Kuda milik Kazbich itu sungguh istimewa. Kelincahan dan ketangguhannya sangat terkenal di seluruh Kabarda. Pechorin melihat ini sebagai peluang. Dia berjanji pada Azamat bahwa dia akan mendapatkan kuda milik Kazbich dengan syarat Azamat harus menculik Bela dan menyerahkan Bela padanya.

Akhirnya Pechorin bisa mendapatkan kuda tersebut dari tangan Kazbich dan Azamat pun menukar kuda tersebut dengan kakaknya. Bela sungguh merasa terpukul. Dia selalu tampak murung. Pechorin berusaha merayunya dengan hadiah-hadiah mewah. Mulanya Bela menolak tetapi seiring berjalannya waktu hati, Bela mulai terbuka untuk Pechorin. Namun saat Bela mulai mencintainya, Pechorin sudah merasa jenuh dengan Bela. Bela sungguh merasa kecewa dan dia melarikan diri dari rumahnya Pechorin menuju ke sebuah tanggul, tapi malangnya Bela bertemu dengan Kazbich yang ingin balas dendam terhadap Pechorin. Akhirnya Kazbich pun menembak Bela. Pechorin yang baru saja pulang dari berburu langsung mengetahui hal tersebut dari suara tembakan dan dia pun berusaha menolong Bela. Bela pun dibawa ke rumah seorang tabib. Tetapi terlambat bagi Pechorin karena Bela pun akhirnya meninggal. Dengan penyesalan yang begitu dalam akhirnya Pechorin pergi meninggalkan Maksim Maksimich.

Pernah suatu hari Maksim Maksimich bertemu kembali dengan Pechorin setelah beberapa tahun lamanya mereka tidak pernah bertemu. Tetapi sayangnya Maksimich harus merasa kecewa dengan perubahan sikapnya Pechorin yang seolah-olah lupa dengannya. Saat Pechorin hendak pergi lagi, Maksimich ingin mengembalikan buku catatan milik Pechorin yang pernah ditinggalkan olehnya. Tetapi Pechorin menolaknya.

Dalam buku catatannya itu diceritakan tentang kisah cintanya dengan seorang nona pangeran bernama Mary. Awalnya Pechorin tidak menaruh perhatian terhadap Mary. Sahabat Pechorin-lah yang bernama Grushnitskii yang mencintai Mary. Namun tiba-tiba Pechorin mempunyai niat jahat untuk merebut cintanya Mary dan secara perlahan Pechorin berusaha mendekati Mary.

Grushnitskii yang mengetahui kedekatan Pechorin dengan Mary benar-benar marah dan dia mengganggap Pechorin musuhnya. Tetapi saat itu datanglah Vera, seorang wanita yang sangat dicintai oleh Pechorin. Tetapi sayangnya Vera sudah menikah dengan salah seorang kerabatnya Mary. Pechorin benar-benar bimbang. Tetapi kemudian dia memutuskan untuk meninggalkan Mary dan menjalin hubungan kembali dengan Vera tanpa sepengetahuan suaminya dan juga Mary.


Mary yang merasa cintanya diabaikan, akhirnya jatuh sakit. Mengetahui hal ini Grushnitskii semakin membenci Pechorin dan dia mengajak Pechorin berduel. Tetapi dalam duel tersebut Pechorin berhasil membunuh Grushnitskii. Tanpa diduga suami Vera mengetahui penyebab terjadinya pertengkaran antara Pechorin dengan Grushnitskii yang membuat Grushnitskii mati terbunuh dan juga perselingkuhan antara Vera dengan Pechorin. Suami Vera pun sangat marah terhadap istrinya itu lalu dia membawa Vera pergi agar tidak bertemu lagi dengan Pechorin. Dengan sangat terpaksa Vera pun meninggalkan Pechorin. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar