Puisi Vitezslav
Nezval (penyair Ceko)
Hidup hanya punya dua tiga hari
bercinta lalu pohon gigih ini
digantungi beratus lebah dan bunga
digantungi beratus lebah dan bunga
Waktu malam bulan Juni, jika
akasia mekar dan layu
sungai berdandan tasbih lampu-lampu
sungai berdandan tasbih lampu-lampu
dan mewangi karena
perempuan-perempuan mandi
jalan-jalan raya tiba-tiba melebar dan berkilauan
jalan-jalan raya tiba-tiba melebar dan berkilauan
sebagai salon-salon kecantikan
titian bergantungan dan manik-manik cahaya melingkup air
titian bergantungan dan manik-manik cahaya melingkup air
Dimana aku berlalu: taman gaib
berantuk dengan peziarah
orang-orang pergi ke tempat berjanji
orang-orang pergi ke tempat berjanji
dengan kebun-kebun dan
jalan-jalan, lapangan-lapangan luas
dan boulevard. Karena mabuk kepayang
dan boulevard. Karena mabuk kepayang
aku lupa pada lorong-lorong tua
Nove Mesto
yang dinding-dindingnya kelabu dan perkasa
yang dinding-dindingnya kelabu dan perkasa
kini punya kedaulatan sebuah
mahligai.
Duh malam akasia, malam gunung dan kelembutan yang menggoda,
Duh malam akasia, malam gunung dan kelembutan yang menggoda,
jangan pergi! Biarlah aku
selamanya hauskan cinta dan kota Praha;
duh jika berakhir malam bulan Juni, singkat seperti cinta
duh jika berakhir malam bulan Juni, singkat seperti cinta
dan kenikmatan tubuh. Duh malam
akasia, jangan berlalu
sebelum kutiti semua jembatan Praha;
sebelum kutiti semua jembatan Praha;
Tiada mencari siapapun, tidak
kawan, tidak perempuan,
tidak diriku sendiri
tidak diriku sendiri
Duh malam yang punya jejak bakal
tempuhan musim panas,
tiada kunjung pada kerinduanku bernafas dalam rambutmu;
tiada kunjung pada kerinduanku bernafas dalam rambutmu;
Permata-permatamu telah merasuki
dagu
kuselami air sebagai seorang pemukat terkutuk:
kuselami air sebagai seorang pemukat terkutuk:
Duh dapat jugalah aku
mengucapkan ‘sampai lain kali’
wahai malam bulan Juni,
wahai malam bulan Juni,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar